ICW Usulkan Sistem Seleksi CPNS Meniru UMPTN
(KBR 68H - 11 Januari 2005) - Lembaga Pemantau Korupsi Indonesia, ICW mendesak, agar pemerintah mengubah sistem seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil, guna mengurangi potensi Kolusi, Korupsi dan Nepotisme atau KKN. ICW mengusulkan, agar sistem seleksi calon pegawai negeri sipil, mencontoh sistem ujian masuk perguruan tinggi negeri atau UMPTN, yang lebih kecil kemungkinan terjadinya KKN.
Wakil Koordinator ICW, Lucky Djani mengatakan, sistem UMPTN terbukti lebih baik, karena memiliki standar penilaian yang sama, transparan dan bisa mendeteksi adanya kecurangan.
Lucky Jani menilai, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono terlalu terburu-buru melakukan seleksi besar-besaran terhadap pegawai negeri sipil, tanpa mengkaji dulu sistem yang digunakan.
Dengan sistem seleksi calon pegawai negeri sipil saat ini, indikasi suap, kolusi dan nepotisme masih marak. Berbagai laporan dari daerah menyebutkan kejanggalan dan indikasi kecurangan dalam penerimaan calon pegawai negeri sipil. Di Toli-Toli, Sulawesi Tengah misalnya, ditemukan surat nota mengenai uang yang harus dibayar seseorang jika ingin menjadi calon pegawai negeri sipil.