Halaman Depan   Laporan Utama   Tajuk 68H   Profil 68H   Agenda 68H

Wednesday, February 09, 2005

Banyak Anak-anak Sekolah Aceh, Patah Semangat

(KBR 68H - 9 Februari 2005) - Kondisi anak-anak korban bencana tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam semakin membaik dan mulai terlihat ada kemajuan. Namun masih ada anak-anak yang patah semangat dengan masalah pendidikan karena banyak gedung sekolah yang hancur dan juga dokumen-dokumen seperti raport yang hilang akibat bencana tsunami.

Rahma Fitrianti dari Komnas perlindungan anak mengatakan khusus anak-anak yang akan menghadapi ujian akhir, trauma mereka jauh lebih besar dari adik kelasnya karena setelah ujian mereka tidak tahu lagi apakah masih bisa melanjutkan sekolahnya.
Untuk itu komnas anak meminta pemerintah agar memberi pendekatan khusus kepada anak-anak Aceh termasuk yang berkaitan dengan pendidikan.

"Khususnya buat anak-anak yang sedang duduk di klas 3 SMA, 3 SMP, dan klas 6 SD, yang sebentar lagi mau ujian. Mereka saat ini berpikir, apakah setelah ujian bisa melanjutkan sekolah lagi atau tidak.... Kami, dan Kak Seto, mengimbau pemerintah pusat di Jakarta, dan juga Menteri Pendidikan Nasional, agar memberlakukan pendekatan khusus, bagi anak-anak sekolah di Aceh. Termasuk berkaitan dengan pendidikan," kata Rahma.

Pendekatan kognitif seperti memberi pelajaran Matematika, Fisika dan lain sebagainya menurut Rahma, tidak efektif. Dia mengusulkan perlakuan khusus dimana pendidikan ditempatkan sebagai alat atau sarana untuk melepaskan beban trauma pada anak-anak. Dia mencontohkan trapi menulis surat atau menggambar bisa membantu anak-anak melupakan trumanya.

Sementara mengenai anak-anak yang kehilangan orang tua, komnas perlidungan anak meminta pemerintah tidak menjadikan panti asuhan sebagai satu-satunya jalan untuk menyelesaikan masalah ini. Dia mengusulkan agar anak-anak itu dititipkan pada keluarga Aceh agar mereka tetap bisa mempertahankan adat istiadat Aceh dengan catatan pemerintah memberikan konpensasi bantuan sandang pangan kepada keluarga-keluarga itu. (ton/ags)