Krisis Politik di Nepal, PM dan Para Menteri Tahanan Rumah
(KBR 68H-2 Februari 2005) Nepal berada dalam krisis politik setelah raja Gyanendra membubarkan pemerintahan dan menyatakan negara dalam keadaan darurat. Sang raja menempatkan perdana menteri dan seluruh anggota kabinet dalam tahanan rumah. Mereka dinilai telah gagal mengakhiri pemberontakan berdarah di negara itu. Raja akan mengambil alih pemerintahan dan menunjuk sendiri anggota kabinetnya.
Raja juga memerintahkan pemutusan sambungan telepon, membatalkan perbangan dan menerapkan sensor kepada pers. Kendaraan lapis baja dan pasukan bersenjata ditempatkan di berbagai sudut kota Kathmandu.
Situs BBC melaporkan pasukan bersenjata juga mengepung rumah perdana menteri Sher Bahadur Deuba dan politisi-politisi senior lainnya.
Dunia Internasional mengutuk tindakan ini dan mendesak agar demokrasi kembali ditegakkan di negara itu. Negara tetangga Nepal, India mengatakan tindakan ini bisa menyebabkan kemunduran demokrasi di negara itu. Sementara itu pemerintah Inggris meminta semua pihak di Nepal untuk tenang dan menahan diri. (BBC/ton)