Sekolah di Meulaboh Segera Mulai, Prasarana Belum Siap
(KBR 68h – 24 Januari 2005) Menjelang hari pertama kegiatan belajar mengajar, sekolah-sekolah di Meulaboh, Aceh Barat, menghadapi banyak persoalan terkait sarana dan prasarana. Kepala SMU I Meulaboh, Puteh Hasan mengatakan, banyak meja dan kursi yang rusak, setelah sekolah dijadikan sebagai tempat pengungsian. Meja dan kursi kerap digunakan sebagai kayu bakar untuk keperluan memasak. Masalah lain adalah soal penggabungan siswa dari beberapa sekolah, karena banyaknya sekolah yang rusak akibat tsunami. Banyak siswa juga tak lagi memiliki seragam, apalagi alat tulis. Puteh berharap, pemerintah bisa ikut membantu peralatan belajar mengajar bagi para siswa.
“Terutama pakaian siswa, lalu buku pelajaran dan alat tulis. Umumnya, banyak siswa yang kini tidak punya apa-apa lagi,” tutur Puteh.
Tanggal 26 lusa, aktivitas belajar mengajar dimulai untuk pertama kalinya di Meulaboh, Aceh Barat. Namun banyak sekolah yang belum lagi siap digunakan. Meja dan kursi belum tertata, sekolah pun banyak yang belum dibersihkan setelah digunakan sebagai tempat pengungsian. Tercatat ada 11 sekolah di Meulaboh yang dialihfungsikan sebagai tempat pengungsian. (ryan/cit)