Halaman Depan   Laporan Utama   Tajuk 68H   Profil 68H   Agenda 68H

Monday, January 24, 2005

Akibat Tsunami, Kerugian PLN Mencapai 400 Milyar Lebih

(KBR 68H - 24 Januari 2005) - PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) menderita kerugian sekitar 401 milyar rupiah akibat bencana gempa dan tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam. Juru bicara PLN, Mulyo Aji mengatakan kerusakan jaringan listrik terparah terjadi di Meulaboh dengan kerugian materi senilai 166 milyar rupiah. Beberapa instalasi listrik ini tidak diasuransikan sehingga PLN tidak mendapatkan penggantian. Sementara itu, jaringan pembangkit listrik di seluruh wilayah Aceh akan selesai diperbaiki dalam waktu 3 tahun ke depan.

"Instalasi kita, untuk jaringan di Banda Aceh, kerugian kita 143 milyar. Untuk di Meulaboh, kerusakan cukup berat, kerugian diperkirakan 166 milyar, di Sigli, 10 milyar rupiah, di Lhokseumawe sekitar 40 milyar rupiah. Kerusakan di pembangkitannya kira-kira 42 milyar. Jadi, totalnya kira-kira 401 milyar rupiah," kata Mulyo Aji.

Mulyoaji mengatakan perbaikan listrik di Aceh akan melalui tiga tahap yaitu tahap darurat selama dua bulan untuk memulihkan operasi dan pasokan instalasi vital. Kemudian tahap rehabilitasi selama enam bulan untuk memperbaiki penyediaan listrik yang rusak dan memulihkan fungsi PLN wilayah Nanggroe Aceh Darussalam.

Untuk tahap terakhir memerlukan waktu tiga tahun berupa rekonstruksi yang terintegrasi dengan program pemerintah termasuk dengan jumlah biaya yang dibutuhkan bagi proyek tersebut. Sementara itu halangan terbesar yang dihadapi untuk memperbaiki sarana listrik adalah transportasi dan jalan yang masih rusak. Menurut Mulyoaji, hingga saat ini pelayanan listrik di Banda Aceh sudah bisa dinikmati 80 persen pelanggan, di Meulaboh sudah pulih 43 persen sedangkan di Sigli pembangkit listrik yang ada sudah pulih 100 persen. (kks/nit)