Dewan Pengawal Revolusi Iran : Dibolehkan Perempuan Menjadi Presiden
(KBR 68h-22 Januari 2005)-Kelompok konservatif Iran memutuskan untuk memperbolehkan perempuan ikut mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu bulan Juni nanti. Associated Press menulis, juru bicara Dewan Pengawal Revolusi, Gholamhossein Elham mengatakan jika perempuan memenuhi kualitas yang disyaratkan maka mereka bisa mencalonkan diri sebagai presiden.
Pernyataan tersebut mengakhiri perdebatan konstitusi soal apakah hanya laki-laki yang bisa menempati posisi tersebut. Berdasarkan undang-undang dasar Iran, presiden adalah orang terpilih diantara kaum politik ”rijal” yang berasal dari bahasa arab dan bisa dimaknakan sebagai laki-laki. Namun Elham mengatakan kata “rijal” tidak berasosiasi dengan gender.
Selama lebih dari 25 tahun, Dewan Pengawal Revolusi atau the Guardian Council ini menolak kehadiran perempuan dalam politik terutama untuk posisi tertinggi berdasarkan perspektif laki-laki. Elham tidak menjelaskan alasan yang membuat dewan mengubah perspektifnya. Pemilu presiden di Iran akan berlangsung 17 Juni mendatang. Presiden Mohammad Khatami berniat mempertahankan posisinya untuk yang ketiga kalinya.(AP/nit)
