Halaman Depan   Laporan Utama   Tajuk 68H   Profil 68H   Agenda 68H

Monday, January 10, 2005

Air Bersih di Aceh Masih Andalkan PDAM Sumut

(KBR 68H - 03 Januari 2005) - Kebutuhan air bersih di propinsi Nangroe Aceh Darussalam masih harus mengandalkan penyaluran melalui tanki-tanki air milik Perusahaan Daerah Air Minum, PDAM Medan Sumatera Utara. Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto mengatakan, jaringan air bersih milik dua PDAM di Banda Aceh dan Meulaboh dalam keadaan rusak total. Perbaikan akan segera dilakukan, namun untuk sementara pemenuhan kebutuhan air bersih masih harus mengandalkan kiriman tanki-tanki air di luar Aceh terutama dari Jakarta dan Medan

Sebelumnya, menteri kesehatan Siti Fadilah mengatakan, kebutuhan air bersih adalah yang paling utama saat ini. Fadilah berharap departemen pekerjaan umum segera membangun sumur-sumur air bersih agar sanitasi masyarakat korban gempa segera dapat diperbaiki. Hal ini sekaligus untuk mengantisipasi ancaman wabah penyakit menular pasca gempa dan tsunami.

Koordinasi penyaluran bantuan dari berbagai daerah menuju ke posko-posko kemanusian di Banda Aceh masih simpang siur. Reporter radio Prima FM Banda Aceh, Liza Dayani yang juga menjadi koordinator Posko Kemanusiaan Aceh di desa Ateu Menjing Banda Aceh menyatakan, sebuah truk yang mengangkut logistik ke poskonya sempat diancam untuk dibakar, karena membagi-bagikan sendiri bantuan secara tidak merata.

Liza menjelaskan, ribuan pengungsi di Banda Aceh terbagi dua. Yakni pengungsi yang tinggal di posko-posko yang tersebar di seluruh kota, dan pengungsi yang menumpang tinggal di sejumlah rumah yang selamat dari gempa dan gelombang tsunami. Pengungsi di rumah-rumah inilah yang seringkali tak memperoleh jatah bantuan logistik. Banyak di antara mereka yang hingga kini masih kelaparan.