Halaman Depan   Laporan Utama   Tajuk 68H   Profil 68H   Agenda 68H

Monday, January 10, 2005

"Mari, Jaga Hutan Mangrove...!"

(KBR 68H - 10 Januari 2005) - Pengembangan hutan mangrove di tepi pantai mampu meredam gelombang tsunami yang datang ke wilayah daratan. Juru bicara depertemen Kehutanan, Transtoto Handadhari mengatakan, selama ini keberadaan hutan mangrove masih diabaikan. Kini, wilayah pantai lebih banyak digunakan untuk tambang, pemukiman dan wisata.

Sekitar 80 persen hutan magrove di Indonesia sudah rusak. Sementara hanya 30 ribu hektar yang masih baik,yang diantaranya berada di daerah Simeleu, Aceh. Kerusakan yang tidak terlalu parah di Simeleu membuktikan pentingnya keberadaan hutan mangrove untuk mencegah bahaya tsunami. Untuk itu pemerintah telah mencanangkan penanaman mangrove

Transtoto menambahkan, daerah yang kerusakannya sangat parah akibat bencana akan diprioritaskan. Selain itu, daerah-daerah yang menurut Badan Meteorologi dan Geofisika BMG, rawan bencana gempa juga akan ditanami hutan mangrove. Menurut dia, untuk daerah seluas 200 ribu hektar dibutuhkan sebanyak 1-2 milyar bibit. Dalam jangka waktu lima-sepuluh tahun program nasional ini dapat menjadi bagian mata pencaharian masyarakat sekitar.