Sejumlah Pemimpin Negara Pertegas Komitmen Bantu Aceh
(KBR 68H - 06 Januari 2005) - Konfrensi khusus tsunami di kawasan Asia akan mulai digelar siang nanti di Jakarta. Pertemuan khusus ini mengundang 26 negara termasuk Inggris, Italia, dan Jerman sebagai negara pengusul moratorium atau penjadwalan utang terhadap negara yang terkena bencana Tsunami. Sejumlah perwakilan lembaga internasional juga akan hadir di antaranya Bank Dunia, Unicef, serta sejumlah organisasi di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB.
Semalam, sejumlah pemimpin negara dan menteri mendahului pertemuan ini dengan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono. Juru bicara kepresidenan Dino PAti Jalal menyatakan dalam pertemuan tersebut, para pemimpin Negara mempertegas komitmennya untuk membantu Indonesa pasca gempa tsunami yang telah menghancurkan Aceh dan sebagian wilayah Sumatera Utara.
Pemerintah Amerika Serikat dalam pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri Amerika Collin Powel dan Presidenm Yudhoyono menyatakan mencabut embargo peralatan militer, khususnya untuk suku cadang pesawat Hercules 130 H milik TNI Anglatan Udara. Dino menambahkan dalam pertemuan tersebut, Powell juga mengungkapkan ia akan merekomendasikan kepada Presiden Ameika Serikat George Bush, agar komitmen Amerika untuk mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi daerah gempa dan tsunami, menjadi proses jangka panjang.
Sementara, pemerintah Cina siap membantu pembangunan jaringan sistem peringatan dini gelombang tsunami di Indonesia serta mendidik para ahli di Indoensia dalam memprediksi gempa bumi dan tsunami. Bantuan tersebut ditawarkan Perdana Menteri China Wen Jia Bao. China juga mengundang Indonesia agar mengirimkan perwakilannya untuk menghadiri konferensi mengenai gempa dan tsunami di Beijing akhir Januari 2005 ini.
Dino menambahkan selain dengan China, Indonesia dengan Birma juga sepakat mendorong terealisasinya Regional Early Warning System Center (Pusat Sistem Peringatan Dini Regional) di Samudera Hindia. Pasalnya, baik Indonesia dan Birma sama-sama terkena gempa dan tsunami.
