Radio, Sebagai "Kawan" Pengungsi Aceh
(KBR 68H - 05 Januari 2005) - Kantor Berita Radio 68h akan membangun kembali tiga radio jaringannya serta satu radio komunitas Muhamadiyah di Nangroe Aceh Darusalam. Direktur Utama 68H Santoso mengatakan, pembangunan radio ini diperlukan untuk membantu masyarakat Aceh bangkit kembali dari keterpurukan sarana komunikasi.
Radio juga diperlukan untuk memfasilitasi berbagai lembaga untuk melakukan edukasi dan rehabilitasi masyarakat dari trauma pasca tsunami. Radio-radio ini akan dibangun secara darurat dan diperkirakan akan mengudara dalam 3-4 hari setelah dibangun. 68H juga berencana memasang alat pengeras suara di 70 titik lokasi pengungsian untuk memperlancar komunikasi dan pencarian keluarga yang hilang.
Radio akan dibangun di empat titik, yaitu dua stasiun di Banda Aceh, satu stasiun di Sigli dan Meulaboh. Setiap radio diperkirakan menghabiskan biaya 350 juta rupiah. 68H juga memusatkan bantuan pada pembangunan sumur pompa untuk penyediaan aceh bersih, menggunakan dana sumbangan pendengar yang terkumpul lewat dana ‘Kita Peduli Aceh’.
