Sedikitnya 10 Ribu Anak Aceh Hilang
(KBR 68H - 06 Januari 2005) - Sedikitnya 10 ribu anak di Aceh hilang akibat bencana gempa dan tsunami pada 26 Desember lalu. Demikian seperti dilaporkan Reporter 68H di Banda Aceh, Taufik Wijaya.
Sementara itu Badan Perserikatan Bangsa Bangsa PBB untuk Anak-anak UNICEF tengah membangun 20 pusat untuk anak-anak di Nangroe Aceh Darusalam. Juru Bicara UNICEF Indonesia Kendar Subroto menjelaskan, pusat anak-anak itu akan mendata semua anak yang menjadi korban tsunami, serta anak-anak yang terpisah dari keluarganya pasca tsunami. Menurut Kendar, pendataan itu memang akan berlangsung lama, tapi harus segera dilakukan supaya anak-anak itu bisa segera dipertemukan dengan keluarganya, jika ada.
Menurut Kendar, upaya yang paling penting adalah mempertahankan hidup anak-anak dengan air yang bersih, sanitasi bersih, gizi yang terpenuhi dan perawatan kesehatan yang layak. Anak-anak yang tercerai berai dari keluarganya juga harus dipastikan mendapatkan pengasuhan yang tepat. UNICEF menentang keras upaya jual beli anak, atau penawaran anak-anak itu untuk adopsi. Menurut Kendar, adopsi harus menjadi pilihan terakhir bagi anak-anak itu. Mempertemukan anak-anak dengan keluarga yang masih tersisa menjadi prioritas utama.
