Halaman Depan   Laporan Utama   Tajuk 68H   Profil 68H   Agenda 68H

Monday, January 10, 2005

PBB Setuju Early Warning System untuk Tsunami

(KBR 68H - 06 Januari 2005) - Pagi ini digelar Konferensi Tingkat Tinggi tentang Tsunami di Jakarta. Acara di buka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam pidato pembukaannya, Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pentingnya pengumpulan dan peningkatan kapasitas untuk mengefektifkan bantuan dari negara donor. Acara yang dihadiri oleh 26 negara membicarakan banyak hal dengan penjagaan sangat ketat oleh aparat kepolisian. Selain soal jumlah bantuan yang akan diberikan kepada Indonesia dan negara korban tsunami lainnya, KTT ini juga membahas soal perlunya sistem peringatan dini terhadap bencana tsunami. Untuk ini Perserikatan Bangsa-Bangsa setuju membangun sistem peringatan dini atau early warning system terhadap bencana alam tsunami di Samudra Hindia. Sebelumnya sejumlah negara korban gelombang tsunami 26 Desember lalu, termasuk Indonesia menggagas perlunya pembangunan sistem tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan dalam Konferensi Tingkat Tinggi tentang Tsunami di Jakarta mengatakan sistem peringatan dini terhadap tsunami sudah diterapkan di Samudra Pasifik. Pembangunan sistem peringatan dini ini diperlukan guna mengurangi jumlah korban apabila terjadi gelombang tsunami.

Pasca gempa dan bencana tsunami yang menimpa NAD dan sebagian wilayah di Sumatera Utara, sejumlah negara memberikan bantuan kepada Indonesia. Namun demikian dalam Konferensi Tingkat Tinggi tentang Tsunami tidak membicarakan secara detil tentang mekanisme pengawasan penggunaan bantuan bencana. Juru Bicara Perdana Menteri Jepang Akira Chiba mengatakan bantuan kemanusiaan bersifat darurat sehingga secara langsung tidak diperlukan pembahasan kontrol penggunaan bantuan tersebut. Bantuan kemanusiaan darurat menurut Shiba, jauh dari isu korupsi sehingga tidak dirasa perlu ada pembicaraan khusus dengan negara yang dibantu.

Sebelumnya Shiba mengatakan Pemerintah Jepang juga berjanji untuk memberikan bantuan tambahan pasca bantuan darurat tsunami, meski belum ada permintaan khusus darri pemerintah Indonesia. Shiba mengatakan bantuan khusus itu antara lain bisa berbentuk donasi untuk pendidikan anak pasca tsunami di Aceh. Namun Akira Shiba menolak menyebutkan jumlah bantuan tambahan yang dijanjikan itu. Total, Janji bantuan dana secara internasional mencapai angka 3 miliar dolar Amerika Serikat. Namun pengalaman membuktikan, janji-janji itu kadang tak terbukti. Agenda lain dari KTT itu adalah koordinasi bantuan dari berbagai komunitas internasional, kelonggaran pembayaran utang bagi negara-negara Asia yang terkena bencana tsunami, serta pembuatan sistem peringatan dini tsunami di area tersebut.