Halaman Depan   Laporan Utama   Tajuk 68H   Profil 68H   Agenda 68H

Monday, January 17, 2005

Puluhan Pengungsi Aceh, Mulai Terserang Kolera

(KBR 68H - 17 Januari 2005) - Petugas medis di Nangro Aceh Darussalam, menemukan puluhan warga pengungsi di Kabupaten Nagan Raya, terserang penyakit kolera. Koordinator dari Komite Penanganan Darurat Medis (Mer-C) Jose Rizal mengatakan, penyebab mulai menyebarnya kolera di Nagan Raya karena sulitnya air bersih.

"Yang mengejutkan, kami menemukan kolera, di Kabupaten Nagan Raya. Diagnosa secara dini ada 20 kasus. Dua mengalami dehidrasi berat, dan sudah kami tangani. Alhamdulillah, berhasil. Pada intinya, kolera kalau bisa diantisipasi dini, bisa diobati dengan baik. Buat sementara, bisa kami atasi dengan kaporisasi terhadap air sumur," kata Jose Rizal kepada 68H.

Ia menambahkan, sebetulnya ia telah berulangkali menekankan kepada pengungsi, bahwa hal terpenting di Aceh saat ini adalah air bersih, baik untuk makan dan minum, maupun untuk kebutuhan MCK (Mandi Cuci Kakus). Selain itu, fasilitas MCK perlu mendapat perhatian.

Selain kolera, petugas medis juga menemukan kasus penyakit campak, malaria, diare dan tipes.

Jose Rizal menambahkan, dari pantauan Mer-C, masih banyak daerah yang belum berhasil ditembus tim medis secara merata, seperti di wilayah Sigli dan Aceh Jaya. Karena itu, ia meminta pemerintah memberikan kelonggaran terhadap para dokter atau tim medis dari seluruh Indonesia yang akan ke Aceh, selama minimal sebulan. Di Aceh, sangat dibutuhkan dokter umum, dokter spesialisasi anestesi, bedah, dokter anak dan spesialisasi penyakit dalam. Sementara obat-obatan yang sangat dibutuhkan, adalah antibiotik untuk penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), tetracycline atau Trimox Adult untuk penyakit diare, obat malaria, serta chloramphenicol untuk penyakit tipes.

Untuk menembus daerah-daerah terpencil itu, Mer-C menerapkan mobile clinics, dengan menggunakan kendaraan Ford Ranger 4x4 dengan double cabine.