Menko Perekonomian: "KTT Infrastruktur Indonesia 2005, Titik Awal Pembangunan Infrastruktur Besar-besaran di Indonesia"
(KBR 68H - 17 Januari 2005) - Hari ini, Konferensi Tingkat Tinggi bidang Infrastruktur Indonesia, akan mulai digelar di Jakarta, selama dua hari. Pemerintah, menawarkan 91 proyek pembangunan infrastruktur hingga lima tahun ke depan. Menteri Koordinator Perekonomian Aburizal Bakrie mengatakan, hasil pertemuan KTT Infrasktruktur Indonesia itu diharapkan menjadi titik awal pembangunan infrastruktur secara besar-besaran di Indonesia.
Menurut Aburizal Bakrie, proyek infrastruktur yang ditawarkan dalam tender nanti antara lain proyek di sektor pembangunan jalan tol, energi gas, kelistrikan, pelabuhan udara, pelabuhan laut, telekomunikasi, air minum dan perkeretaapian. Proyek tersebut terbuka bagi pihak swasta, dan membutuhkan dana sekitar 22,5 milyar dolar Amerika Serikat, atau 202 trilyun rupiah.
"Invest ini tidak harus ada kerjasama antara perusahaan negara dengan perusahaan investor. Tidak perlu bukan berarti tidak boleh. Boleh saja. Kalau ada yang mau mengajak perusahaan negara bekerjasama, silakan saja. Asalkan tidak meminta pemerintah menyediakan PMP (Penyertaan Modal Pemerintah). Kalau mau mengajak joint venture orang Indonesia, itu yang kita harapkan," kata Aburizal Bakrie.
Mengenai pembangunan infrastruktur di Aceh, Indonesia membutuhkan dana sedikitnya 36 trilyun rupiah. Aburizal mengatakan kebutuhan dana itu akan disampaikan kepada lembaga donor Consultative Group on Indonesia CGI, untuk memperoleh komitmen pinjaman.
