Kurang, Pendampingan Psikologis Korban Tsunami
(KBR 68H - 16 Januari 2005) - Pendampingan psikologis terhadap warga Aceh korban tsunami hingga saat ini masih kurang dilakukan. Ibnu Munzir dari Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI mengatakan, pendampingan secara khusus ini perlu dilakukan supaya masyarakat Aceh tidak terus berkutat dalam masalah berkepanjangan. Penanganan terhadap korban tsunami bisa berupa pendampingan pribadi atau pendampingan secara kelompok. Bentuknya mulai dari pendidikan sampai kegiatan kemasyarakatan seperti pengajian.
"Karena banyak orang yang mengalaminya, mungin bisa lakukan penanganan kelompok," jelas Ibnu. Menurut dia, jika seseorang tidak bisa tidur atau merasa ketakutan, itu adalah reaksi wajar dalam situasi yang tidak normal. "Ini penting untuk membuat mereka merasa tidak ada masalah yang berlebihan," tutur Ibnu.
Langkah konkrit yang bisa dilakukan adalah membagikan selebaran tentang apa saja efek yang mungkin dialami seseorang setelah mengalami peristiwa bencana yang begitu dahsyat seperti tsunami. Beberapa orang, menurut Ibnu, memang membutuhkan penanganan khusus secara pribadi. Namun hal itu sulit dilakukan karena kurangnya tenaga yang tersedia.
