Halaman Depan   Laporan Utama   Tajuk 68H   Profil 68H   Agenda 68H

Friday, January 21, 2005

Satu Juta Orang Menganggur Akibat Tsunami

(KBR 68H - 21 Januari 2005) - Bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi 26 Desember lalu, menyebabkan sekitar satu juta orang kehilangan pekerjaannya. Data tersebut dikeluarkan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), kemarin. Untuk memecahkan masalah pengangguran itu, ILO menyatakan, perlu ada pemulihan padat karya, dengan memberikan perhatian khusus terhadap kebutuhan kelompok terentan dan pembangunan kembali mekanisme perlindungan sosial.

Bencana tersebut, menghancurkan rumah, bangunan, jalan, jembatan, persediaan air, listrik, panen, irigasi, dan tambak, aset produktif serta usaha kecil. Hal ini berdampak pada mata pencaharian orang di wilayah bencana. Lebih parah lagi, bencana itu menimpa kaum miskin yang umumnya tinggal di pinggiran pantai atau daerah marginal serta mengakibatkan mereka kehilangan mata pencaharian dan kekayaan yang tidak seberapa.

Menurut ILO, di Indonesia, diperkirakan ada 600 ribu orang yang kehilangan sumber penghidupan, akibat bencana yang menimpa Provinsi Nangro Aceh Darussalam dan Sumatra Utara. Mayoritas pekerjaan yang hilang di bidang perikanan, bisnis skala kecil, pertanian dan usaha kecil yang tidak terdaftar. Tingkat pengangguran di provinsi itu diperkirakan mencapai 30 persen, atau lebih. Angka itu meningkat drastis dari angka semula 6,8 persen di masing-masing provinsi. Sebelum bencana tsunami, sekitar 9,7 juta orang menganggur di Indonesia. Artinya, jumlah keseluruhan penganggur meningkat sebanyak 6 persen akibat krisis.

Di Srilanka, lebih dari 400 ribu orang pekerja di bagian timur, selatan, dan barat wilayah pantai yang terkena bencana, kehilangan pekerjaan dan sumber penghidupan. Mayoritas pekerjaan yang hilang di Srilanka adalah di bidang industri perikanan, hotel, dan pariwisata, serta ekonomi informal.

Tingkat pengangguran di provinsi yang terkena bencana, di Srilanka diperkirakan meningkat, sebelum bencana angka pengangguran sebesar 9,2 persen, menjadi lebih dari 20 persen. Sebelum tsunami, di Srilanka, sekitar 725 ribu orang menganggur. Artinya, jumlah keseluruhan penganggur meningkat 55 persen atau lebih.

ILO menilai, bantuan dan dukungan terhadap lokasi bencana, seperti dalam bentuk pembangunan kembali infrastruktur fisik, termasuk peralatan untuk memulihkan mata pencaharian, dapat memberdayakan sekitar 50 - 60 persen korban untuk bisa menghidupi diri mereka sendiri, pada akhir 2005. Di perkirakan dalam waktu 24 bulan ini, rekonstruksi wilayah bencana dapat mengembalikan pekerjaan sekitar 85 persen lahan pekerjaan. (***)