Relawan: "Lhokseumawe Sangat Membutuhkan Tambahan Obat-obatan dan Makanan Bayi"
(KBR 68H - 15 Januari 2005) - Kondisi pengungsi di Lhokseumawe dan Aceh Utara, relatif lebih baik dibanding daerah lain. Seluruh warga sudah meninggalkan pengungsian, dan kembali ke rumah masing-masing atau tinggal di rumah sanak keluarga. Relawan Pos Kemanusiaan Tragedi Tsunami di Lhokseumawe, Ibrahim mengatakan, banyak warga Banda Aceh yang mengungsi ke tempat tinggal keluarga di Lhokseumawe. Para relawan di Lhokseumawe, saat ini berkonsentrasi membagikan bantuan ke rumah-rumah yang ditinggali pengungsi.
Ibrahim mengatakan, penyaluran bantuan di Lhokseumawe berjalan lancar. Hanya saja, warga di Lhokseumawe sangat membutuhkan bantuan obat-obatan dan tenaga medis, serta tenaga pendamping.
"Yang jadi masalah itu bahan obat-obatan, dan bahan makanan untuk bayi. Karena korban dari Banda Aceh itu banyak yang anak-anak. Itu yang masih kurang. Juga butuh garam, dan pembalut wanita. Kalau bantuan yang ada, itu lebih banyak beras dan kue, biskuit," kata Ibrahim.
Menurut Ibrahim, tenaga medis sangat dibutuhkan di Lhokseumawe, karena banyak korban yang menelan air lumpur tsunami, pada saat bencana 26 Desember lalu. Mereka membutuhkan penanganan, untuk membersihkan kotoran yang masuk ke perut dan paru-paru. Ibrahim menambahkan, warga Lhokseumawe banyak yang mengalami trauma psikologi, dan membutuhkan ahli psikologi.
