Halaman Depan   Laporan Utama   Tajuk 68H   Profil 68H   Agenda 68H

Sunday, January 16, 2005

Profesi Baru Pasca Tsunami

Sejumlah warga di Banda Aceh, Nangroe Aceh Darusalam, terpaksa berubah profesi pasca tsunami. Salah satunya adalah Burhan, yang sebelum bencana terjadi bekerja sebagai pekerja kebersihan di sebuah perusahaan. Begitu tsunami menghantam, ia pun membidik pekerjaan baru, yaitu sebagai tukang ojek. Menurut Burhan, di hari-hari pertama pasca bencana, ia bisa mengojek dengan tarif sampai 200 ribu rupiah. Sementara saat ini, tarif ojeknya berkurang, karena makin banyak angkutan umum yang beroperasi di Banda Aceh. Penumpangnya beragam, mulai dari relawan, jurnalis sampai ke sesama korban bencana.

"Kalau dia bilang pengungsi, bayar seiklasnya saja. Saya tidak patok harga," begitu Burhan menjelaskan. Ia hanya mematok harga untuk orang luar Aceh yang masuk ke daerahnya. "Kalau yang terkena musibah, untuk makan saja tidak ada, apalagi untuk naik ojek," tutur Burhan.

Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak BBM bagi motornya, Burhan harus mengantri. Saat BBM masih sulit didapat di Banda Aceh, ia harus mengantri sampai empat jam untuk mendapatkan dua liter bensin, dengan harga 6000 rupiah per liter. Sementara saat ini harga bensin sudah normal, yaitu 2500 rupiah per liter.