Pasca Bencana, Serangan Perompak di Selat Malaka Berhenti
(KBR 68h - 26 Januari 2005) Serangan perompak di Selat Malaka berhenti setelah bencana tsunami menerjang Aceh dan Sumut pada 26 Desember. Kepala Biro Maritim Internasional dari Piracy Reporting Centre yang berbasis di Kuala Lumpur, Noel Choong mengatakan, tidak ada satupun serangan perompak yang terjadi sejak bencana itu. Bloomberg menulis, sebelumnya sekitar seperlima dari perompakan di dunia pada tahun lalu terjadi di perairan yang terletak antara pulau Sumatera dan Malaysia.
Serangan perompak di Selat Malaka naik mencapai tingkat tertinggi dalam 14 tahun terakhir pada semester pertama 2004. Lebih dari 50 ribu kapal berlayar melewati perairan itu. Perompak menyergap kapal di Selat Malaka dengan menggunakan kapal cepat atau speedboat yang dapat bergerak cepat dan tidak dapat diditeksi. Dengan menggunakan senjata mesin, perompak memasuki kapal untuk menggasak uang dan barang berharga lainnya milik awak. (bloomberg/dcb)
