Pemerintah Batal Tandatangani Kesepakatan dengan Cemex
(KBR 68h - 25 Januari 2005) Menteri Negara BUMN Soegiharto menegaskan, pemerintah hari ini batal menandatangani kesepakatan tentang pola penyelesaian dan negosiasi dengan perusahaan semen asal Meksiko Cemex, karena masih ada sejumlah hal yang belum disepakati kedua pihak.
Soegiharto menjelaskan, masih ada kesepakatan yang belum tercapai. Meski begitu, tetap ada kemajuan dalam negosiasi antara pemerintah dan Cemex, berupa pencabutan sidang arbitrase, yang mestinya digelar tanggal 12 Januari lalu. Pemerintah masih akan melanjutkan perundingan dengan Cemex.
"Sesungguhnya kami berharap ada kemajuan dalam proses negaosiasi Cemex. Kami mempertimbangkan pasal-pasal dan hal-hal yang belum tercapai sampai jam 14 kemarin," ujar Soegiharto.
Sengketa antara pemerintah dan Cemex sudah berlangsung sejak lama. Cemex menilai pemerintah tidak berhasil melindungi kepentingan investasi perusahaannya di Semen Gresik. Padahal, menurut Cemex, berdasarkan perjanjian jual beli saham sebelumnya, pemerintah harus melepaskan kepemilikan sahamnya sehingga Cemex menjadi pemilik mayoritas saham di Semen Gresik. Akibat sengketa yang berlarut-larut, perusahaan semen asal negara Meksiko itu mengajukan gugatannya kepada pemerintah pada 10 Desember 2003, melalui lembaga arbitrase internasional. (han/cit)
